Friday, November 26, 2010

Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Kemiskinan

1. Pengertian Teknologi


Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.
 
sumber: http://definisi-pengertian.blogspot.com/2010/01/definisi-teknologi.html
studi kasus:
'Era Digital, Guru Jangan Mengajar Secara Tradisional' 
 
Jakarta -  Kemajuan teknologi sudah berkembang dengan 
sangat cepat. Sampai-sampai, tingkat adopsinya pun sudah menyentuh 
hingga kalangan anak-anak.

Nah, fenomena ini rupanya 
berpengaruh terhadap aktivitas mereka di bangku sekolah. Kebanyakan 
sekolah saat ini dinilai sudah tidak cocok dengan gaya mengajar 
tradisional.

Rani S. Burchmore, Regional Head of Education Practice Dell mengatakan, demi
menyongsong era pendidikan di abad 21 ini, para guru sebaiknya berhenti mengajar dengan cara mendikte muridnya.

"Sebaliknya,
 guru lebih baik berada dalam posisi sebagai seorang fasilitator. Sebab,
 ketika masuk ke kelas murid-murid ini sudah terhubung dengan 
informasi," tukasnya. 

"Jadi yang mereka butuhkan adalah 
interaksi. Guru seharusnya dapat membantu murid untuk mengkonsumsi 
informasi itu," Rani menambahkan.

Wanita yang juga seorang 
pengajar ini mewanti-wanti, jika metode pengajaran para guru tak 
mengikuti perkembangan jaman. Maka ditakutkan akan berdampak negatif 
terhadap si anak sendiri. Seperti ponsel, mereka bisa saja switch-off 
atau berhenti berkreasi.

Melecutkan interaksi di antara para 
murid dan guru pun bisa dilakukan menggunakan bantuan teknologi. Dimana 
Dell juga punya solusi sejenis yang diberi nama Connected Classroom.

Solusi
 ini intinya adalah membantu sekolah-sekolah mengintegerasikan teknologi
 informasi dan komunikasi melampaui lab PC dalam setiap aspek 
pengajaran. 

sumber: http://www.detikinet.com/read/2010/11/25/174933/1502594/398/-era-digital-guru-jangan-mengajar-secara-tradisional-

opini:
saya setuju dengan pernyataan diatas, bahwa media pelajaran bukan hanya dari guru saja, melain kan dari Ebook", media internet, TV dan lain2. 

Pertentang sosial & Integrasi Masyarakat

1. Menjelaskan Kepentingan Individu Untuk Memperoleh Penghargaan Yang Sama

Kepentingan individu adalah kepentingan yang dimiliki oleh setiap individu atau manusia dalam konteks kehidupan bermasyarakat. Contohnya adalah kepentingan dalam kerangka ekonomi, politik, sosial-budaya dan ideologi atau sistem kepercayaan-keyakinan.
Kepentingan sosial adalah kepentingan yang dimiliki oleh masyarakat atau keinginan bersama antaranggota masyarakat untuk mewujudkan suatu tujuan bersama. Kepentingan sosial ini sebenarnya tumbuh dari kepentingan individu sebagai basis massa penyusunnya.
Dalam kepentingan ini tersurat tentang konsensus bersama, sebuah kesepakatan tentang hal-hal yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk berlangsungnya atau lestarinya masyarakat, misal kepentingan untuk menjaga nilai, norma yang ada di masyarakat. Kepentingan untuk menjaga nilai, norma berangkat dari asumsi bahwa dengan perangkat nilai, norma itulah masyarakat mampu tetap bertahan dan eksis.

sumber: http://mengintip-dunia.blogspot.com/2007/11/ketika-kepentingan-dipertanyakan.html

studi kasus:
Ada kepentingan individu yang bekerja mengatasnamakan kepentingan lembaga dalam pemeriksaan petinggi KPK oleh Mabes Polri. Hal itu berimbas pada perbedaan persepi Kapolri Bambang Hendarso dan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Susno Duaji dalam penanganan kasus terkait KPK.
Demikian pendapat praktisi hukum Bambang Widjojanto. “Bagaimana tidak muncul salah paham kalau lembaganya digunakan untuk kepentingan tertentu?” kata Bambang di Jakarta, Jumat (11/9).
Bambang menilai dugaan penyalahgunaan kewenangan yang dituduhkan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi tidak jelas. "Ada dispute di sini. Karena masalah penilaian lembaga ini seharusnya dilakukan Mahkamah Konstitusi.”
Menurut Bambang, kemungkinan adanya unsur kepentingan individu dalam pemeriksaan empat pimpinan KPK itu terkait kasus Bank Century. Sebab, jika dikaitkan dengan kasus Ari Muladi, tersangka kasus suap yang melibatkan bos PT Masaro Anggoro Widjaja, polisi belum bisa menjelaskan secara detail kasus itu.
“Saya sempat tanya kepada teman yang diperiksa. Mereka semua menyebutkan kasus ini berhenti di Ari. Jadi, bagaimana polisi bisa menjelaskan masalah ini kalau kasusnya masih berhenti di Ari? Atau mungkin mereka mempunyai sesuatu maksud yang lain?”
Hari ini empat petinggi KPK, Chandra M Hamzah, Bibit Samad Riyanto, M Jasin, dan Haryono Umar, diperiksa penyidik Mabes Polri. Mereka adalah. Sebelumnya polisi memeriksa Direktur Penyelidikan Iswan Elmi, Kepala Biro Hukum Khaidir Ramli, penyelidik Arry Widiatmoko, dan penyidik Ajun Komisaris Polisi Rony Samtana sebagai saksi kasus penyalahgunaan wewenang dalam pencekalan Anggoro Widjaja dan Djoko Soegiarto Tjandra.

sumber: http://www.vhrmedia.com/Bambang-Widjojanto-Ada-Kepentingan-Individu--berita2224.html

opini:
seharusnya kita tidak menyelewengkan jabatan, meskipun jabatan sekalipun. Karena kepentingan masyarakat jauh lebih penting daripada kepentingan individu. Dengan kata lain itu sudah merebut banyak kepentingan masyarakat. 

Mayarakat Perkotaan dan Pedesaan

1. Hubungan desa dan kota


Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantug pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misal buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, pembangunan atau perbaikan jalan, dan lain-lain.

Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti bahan-bahan pakaian, alat, pembasmi hama pertanian, minyak tanah, obat-obatan dan alat transportasi. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang menlayani bidang-bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa, misalnya di bidang medis, montir, elektronika dan alat transportasi. Serta tenaga untuk peningkatan hasil pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.
 
2. Aspek positif dan aspek negatif
Kota secara internal, pada hakikatnya merupakan satu organisme, yakni kesatuan integral dari tiga komponen, meliputi "penduduk, kegiatan usaha dan wadah" ruang fisiknya. Ketiganya saling berkait, pengaruh-mempengaruhi, oleh karenanya suatu pengembangan yang tidak seimbang antara ketiganya akan menimbulkan kondisi kota yang tidak positif, antara lain semakin menurunnya kualitas hidup masyarakat kota. Dengan kata lain, suatu perkembangan kota harus mengarah pada penyesuaian lingkungan fisik ruang kota dengan perkembangan sosial dan kegiatan usaha masyarakat kota.
 
3. 5 Unsur lingkungan perkotaan
-Wisma: Unsur yang merupakan bagian ruang kota yang digunakan untuk tempat berlindung untuk sekelilingnya dan untuk melakukan berbagai macam kegiatan sosial dalam keluarga
-Karya: Unsur yang merupakan syarat utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan masyarakat 
-Marga: Unsur yang merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan dengan suatu tempat antara tempat lainnya di dalam kota (Hubungan Internal) atau di luar kota (Hubungan Eksternal) 
-Suka: Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkantoran untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas - fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian. 
-Penyempurnaan: Unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, fasilitas, keagamaan, perkuburan kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, jaringan utulitas umum. 
 
STUDI KASUS:
Solusi Atasi Kemacetan Jakarta Bukan Soal Mal, Tapi Bangun Pedesaan  
 
Jakarta - Anggota Komisi II DPR Budiman Sudjatmiko menilai usulan memindahkan mal dan kampus dari Jakarta untuk mengatasi macet harus dipikirkan dengan serius. Berbagai dampak baik positif maupun negatif harus dipertimbangkan.

"Wacana ini harus dihitung dan diriset secara serius terlebih dahulu. Bagaimana biayanya? Apa dampak sosio kultur yang dapat terjadi? Berapa efektif ia akan mengurangi kemacetan di Jakarta?" kata Budiman saat dihubungi detikcom, Minggu (14/11/2010).

Dia menjelaskan, dalam membuat kebijakan, apalagi menyangkut masyarakat banyak, harus hati-hati. "Dan untuk itu saya rasa sains dapat dijadikan panduan," tambahnya.

Budiman justru menawarkan solusi lain. Kalau tujuannya untuk mengurangi kemacetan, mekanisme lain bisa dipakai. "Kita tahu bahwa salah satu alasan kemacetan Jakarta adalah karena Jakarta dianggap jadi gula yang menarik orang-orang untuk datang," tuturnya.

Karena itu, Jakarta sebagai 'gula' terbesar di republik ini, di mana sebagian besar (70 persen) uang di negeri ini beredar Jakarta, untuk mengurangi kemacetan maka 'gula-gula' itu harus mulai didistribusikan.

"Yakni secara lebih proporsional ke daerah, di antaranya adalah dengan mengalokasikan setidaknya 10 persen dari APBN kita untuk membangun wilayah perdesaan. Dengan demikian akan mengurangi urbanisasi angkatan kerja dari desa, karena mereka bisa juga mencari
nafkah secara lebih terjamin di desa mereka," tuturnya.

Cara itu, lanjut Budiman akan menjadi cara jitu dan lebih ampuh untuk mengurangi beban kemacetan kota. "Memindahkan mal atau kampus ke luar kota hanya menyelesaikan persoalan di permukaan saja, belum akarnya," tutupnya.

Sebelumnya mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim mengusulkan agar mal dan kampus dipindahkan keluar Kota Jakarta. Emil mmberi contoh kota di AS, Washington DC, di sana mal tidak terdapat di dalam kota.

"Mal terdapat beberapa mil dari kota, jadi penduduk Washington kalau mau ke mal harus berkendara ke luar kota," kata Emil saat dihubungi detikcom.

Selain mal, demikian juga kampus. Sebagai contoh yakni UI, seandainya di kawasan Salemba masih terdapat kampus, bisa dibayangkan macet yang terjadi. Dia menyarankan kampus-kampus di Jakarta dipindahkan ke luar kota ke kawasan Jabodetabek atau Karawang.
 
sumber: http://www.detiknews.com/read/2010/11/14/173446/1494039/10/solusi-atasi-kemacetan-jakarta-bukan-soal-mal-tapi-bangun-pedesaan   
 
opini:
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak Budiman, dimana jangan hanya membangun mal2 besar dijakarta, melainkan relokasikan APBN untuk pedesaan. karena jika dikota2 besar hanya terdapat mall, itu akan membuat kemacetan bertambah, dan tingkat urbanisasi dari desa ke kota tiap tahunnya akan meningkat terus, maka lama kelamaaan akan membuat macet total melebihi jumlah seharusnya.  

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

1. Penjelasan kesamaan drajat

Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang seorang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban,  baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. beberapa hak dan kewajiban penting di tetapkan dalam undang - undang (Konstitusi) sebagai hak dan kewajiban asasi. untuk dapat melaksanakan hak dan kewajiban ini dengan bebas dari rasa takut perlu adanya jaminan, dan yang mampu memberikan jaminan ini adalah pemerintah yang kuat dan berwibawa. didalam susunan negara modern hak - hak dan kebebasan - kebebasan asasi manusia itu dilindungi oleh undang - undang dan menjadi hukum yang positif. undang - undang tersebut berlaku pada semua orang tanpa terkecuali dan dalam arti semua orang mempunyai kesamaan derajat dan ini dijamin oleh undang - undang. Hak ini lah yang banyak dikenal Ha Asasi Manusia.

2. Pasal2 dalam UUD 45 tentang Persamaan

- Pasal 1: "Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang sama. Mereka dikarunia akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persodaraan".

- Pasal 2 ayat 1: "Setiap orang berhak atas semua hak - hak dan kebebasan - kebebasan yang tercantum dengan pernyataan ini dengan tidak ada kecuali apapun, seperti misalnya bangsa, warna, jenis kelamin, bahasa, agama, politik, atau pendapat lain atau kemasyarakatan, milik, kelahiran ataupun kedudukan".

- Pasar 7:  "Setiap orang adalah sama terhadap undang  undang dan berhak atas perlindungan hukum yang dengan tidak ada perbedaan. Sekalian orang berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap perbedaan yang memperkosa pernyataan ini dan terhadap segala hasutan yang di tujukan kepada perbedaan semacam ini.

sumber: Ebook MKDU ISD Gunadarma

Studi Kasus:
Masa depan Amerika Serikat, dan keberhasilan dalam menghadapi badai krisis dan keterpurukan ekonomi, tergantung dari kerjasama antar warga Amerika itu sendiri. Dalam pidatonya, Obama meminta tidak ada lagi perbedaan hak berdasarkan ras, dan juga gender.

Selain itu ia mengharapkan agar semua tetap menjunjung nila-nilai mulia, seperti kejujuran, kesetiaan, kerjasama, saling menghargai, dan juga membangun toleransi.

"Saat ini adalah era dimana dituntut tanggung jawab dan pengakuan dari semua warga Amerika di manapun mereka berada. Bahwa kita punya tugas, untuk diri kita sendiri, bangsa kita, dan juga dunia."

Untuk menghadapi segala rintangan, akibat kesenjangan yang ada, Presiden Obama mengajak seluruh warga tidak lagi mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada. Agar satu sama lain, dapat saling mengingatkan jika mengetahui adanya bahaya yang akan mengganggu kemerdekaan negara.

"Inilah harganya, dan janji dari seluruh warganegara, yang menjadi sumber kepercayaan diri, seperti pernyataan Tuhan mengenai takdir mutlak arti kemerdekaan, termasuk laki-laki, perempuan dan anak-anak dari ras apapun, dan keyakinan apapun dapat bersatu di dunia yang menakjubkan ini."

Dalam pidatonya, Obama juga menambahkan agar semangat dan harapan ini bisa terus dibawa, untuk mewujudkan dunia baru yang lebih baik.
 
sumber:
Masa depan Amerika Serikat, dan keberhasilan dalam menghadapi badai krisis dan keterpurukan ekonomi, tergantung dari kerjasama antar warga Amerika itu sendiri. Dalam pidatonya, Obama meminta tidak ada lagi perbedaan hak berdasarkan ras, dan juga gender.

Selain itu ia mengharapkan agar semua tetap menjunjung nila-nilai mulia, seperti kejujuran, kesetiaan, kerjasama, saling menghargai, dan juga membangun toleransi.

"Saat ini adalah era dimana dituntut tanggung jawab dan pengakuan dari semua warga Amerika di manapun mereka berada. Bahwa kita punya tugas, untuk diri kita sendiri, bangsa kita, dan juga dunia."

Untuk menghadapi segala rintangan, akibat kesenjangan yang ada, Presiden Obama mengajak seluruh warga tidak lagi mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada. Agar satu sama lain, dapat saling mengingatkan jika mengetahui adanya bahaya yang akan mengganggu kemerdekaan negara.

"Inilah harganya, dan janji dari seluruh warganegara, yang menjadi sumber kepercayaan diri, seperti pernyataan Tuhan mengenai takdir mutlak arti kemerdekaan, termasuk laki-laki, perempuan dan anak-anak dari ras apapun, dan keyakinan apapun dapat bersatu di dunia yang menakjubkan ini."

Dalam pidatonya, Obama juga menambahkan agar semangat dan harapan ini bisa terus dibawa, untuk mewujudkan dunia baru yang lebih baik.
 sumber: http://www.1newspot.com/view/video/12092/obama-tegaskan-persamaan-hak

opini:
Dalam pemilu Amerika serikat kemarin, obama adalah pertama kali Presiden berkulit HItam. Banyak warga kulit hitam diAmerika mendukung Barrack Obama tersebut, banyak orang menganggap dia akan mengubah hidup kaum kulit hitam di Amerika. Selain itu, wawasan obama pun lebih baik.  

Warganegara dan Negara

1. Pengertian Negara

Negara adalah suatu daerah atau wilayah yang ada di permukaan bumi di mana terdapat pemerintahan yang mengatur ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan keamanan, dan lain sebagainya. Di dalam suatu negara minimal terdapat unsur-unsur negara seperti rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat serta pengakuan dari negara lain.

2. Tugas Utama Negara

     - Mengatur dan Menertibkan gejala - gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan dalam satu sama lainnya.
     - Mengatur dan Menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan negara.

Sumber: Ebook MKDU ISD Gunadarma

studi kasus:

Negara Harus Lindungi Rakyat

Terdengar obrolan hangat di warung kopi. Ada yang dengan sinis menyamakan polisi India dengan polisi Indonesia sebagaimana yang ditonton di layar putih atau layar kaca. Setiap kali ada keributan, tawuran, perkelahian massal atau kerusuhan, dan bentrokan berdarah, selalu polisi lambat tiba tepat waktu di tempat kejadian untuk meredam keributan.

Pandangan demikian biasa ditonton dalam film-film India (Bollywood)). Namun, ada bedanya. Tak ada beban penonton jika menonton film India. Sang hero atau tokoh protagonis selalu menang di akhir kisah meski babak belur dan nyaris tewas pada awal atau pertengahan cerita. Rupanya, ada semacam moral budaya India (Hindu) yang mengharamkan kejahatan menang atas kebaikan.

Berbagai peristiwa kerusuhan di tanah air tak jarang lambat diredam atau dihentikan. Intel kepolisian mungkin tak memiliki jaringan mata dan telinga yang secara dini dapat mendeteksi dan menangkap adanya tanda-tanda awal kerusuhan atau adanya potensi signal kerusuhan sehingga sedapat mungkin dicegah.

Harapan bahwa warga masyarakat dengan jujur, ikhlas, dan berani menjadi perpanjangan mata dan telinga polisi sulit terpenuhi. Selain rasa takut karena bisa turut dilibatkan sebagai saksi, juga tak mau ambil pusing karena sudah kepusingan tujuh keliling karena masalah rutin yang dihadapi sehari-hari.

Anjuran pemerintah agar antara sesama warga dan kelompok harus saling melindungi serta bukan baku hantam atau saling menganiaya dan bahkan saling melikuidasi. Sesungguhnya, negara yang direpresentasikan oleh pemerintah harus melindungi warganya di dalam seluruh jenis kegiatan yang bertujuan mengembangkan dan menyempurnakan hidupnya.

Namun, terkesan kuat seakan-akan negara (pemerintah) tidak melindungi warganya, melainkan bersikap membiarkan terjadinya saling hantam antara sesama warga, terutama dalam kasus yang bermuatan SARA.

Sebagai contoh, peristiwa pengrusakan rumah, tempat hunian, dan tempat ibadah serta penganiayaan umat Ahmadiyah yang berulangkali terjadi adalah bukti paling nyata tentang gagalnya pemerintah melindungi rakyatnya.

Demikian pula peritiwa main hakim sendiri, baik oleh alat penegak hukum dan ketertiban, maupun oleh sesama warga dan kelompok di antara sesamanya karena ingin membela kepentingan masing-masing atau ingin menang sendiri tanpa mempertimbangkan rasa adil dan keadilan yang harus dijunjung tinggi.

Ungkapan bahwa setiap manusia sama di depan hukum, yang semakin kehilangan maknanya, harus diwujudkan oleh pemerintah sebagai pelindung sejati.

Sumber studi kasus:
http://metronews.fajar.co.id/read/106926/51/negara-harus-lindungi-rakyat 

Opini:
menurut saya sangat wajar jika kita mendapat perlindungan dari negara, seperti polisi, polri dll. Dalam arti kita mendapat perlindungan hukum, dan lain2. Dan jangan sampai polisi melakukan sesuatu yang dapat mencemarkan citra dan nama polisi dimata masyarakat, seperti banyak ditv" polisi disuap agar narapidana tersebut bisa bebas. 

Pemuda dan Sosialisasi

1) Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda Di Masyarakat

Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat penderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya.

Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.

 
2) Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda


Maksud dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu. Serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.

Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
  1. Landasan idiil : Pancasila
  2. Landasan konstitusional : UUD 1945
  3. Landasan Strategis : Garis-garis besar haluan negara
  4. Landasan historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
  5. Landasan normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
sumber: Ebook MKDU ISD Gunadarma

Studi Kasus:
 
Keinginan menghasilkan lulusan terbaik, tentunya menjadi idaman dan tujuan setiap perguruan tinggi. Namun peningkatan mutu lulusan harus pula diikuti dengan manajemen tata kelola perguruan tinggi yang baik (good university governance). Manajemen tata kelola perguruan tinggi yang baik ini juga menjadi indikator penting keberhasilan pendidikan nasional.

Saat ini perguruan tinggi tengah dihadapkan pada tantangan untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya mempunyai kemampuan keilmuan (hard skills) yang memadai, tetapi juga diharuskan mempunyai kemampuan kepribadian (soft skills) yang mumpuni. Observasi singkat terhadap dunia kerja menunjukkan perubahan paradigma serapan tenaga kerja. Jika pada tahun 1990-an serapan tenaga kerja oleh perusahaan berorientasi pada tanggible asset saat ini berubah menjadi intanggible asset. Akibat perubahan ini tentunya berdampak pada lulusan perguruan tinggi yang akan memasuki pasar kerja. Maka itu, perubahan orientasi ini wajib diikuti oleh perguruan tinggi.

Orientasi mutu lulusan perguruan tinggi yang selama ini hanya berorientasi pada hard skills kini mulai mengalami perubahan dengan dimasukkannya unsur pengembangan soft skills. Maka itu perubahan paradigma pendidikan yang dulu berfokus pada isi dimana pembelajaran berpusat pada tenaga didik (dosen), sekarang telah bergeser bahwa pembelajaran berpusat pada mahasiswa. Dengan perubahan orientasi ini, maka tenaga didik hanya akan bertindak sebagai fasilitator dan penekanan pada bagaimana cara menyelesaikan permasalahan.

Mahasiswa yang nantinya akan menjadi lulusan perguruan tinggi dan diserap pasar kerja harus siap dengan orientasi intanggible asset yang bermura pada kemampuan soft skills yang memadai. Perguruan tinggi juga diharapkan menjadi wahana bagi mahasiswa untuk mentransformasikan aneka kecerdasan yang mereka miliki menjadi daya tumbuh dan daya tahan dalam lingkungan kehidupan yang akan mereka hadapi.

Berbicara mengenai pengembangan soft skills di perguruan tinggi sebenarnya bukanlah “barang” baru dalam dunia pendidikan. Di beberapa universitas pengembangan soft skills diterapkan dengan berbagai pendekatan. Misalnya saja program “mahasiswa unggul” atau “pengembangan kewirausahaan mahasiswa”. Di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) sendiri beberapa mata kuliah yang berorientasi pada pengembangan soft skills sebenarnya telah diberikan pada para mahasiswa. Misalnya saja mata kuliah “Kewirausahaan” atau mata kuliah “Studi Kemuhammadiyahan”. Dua contoh mata kuliah ini bertujuan membekali lulusan untuk tidak hanya sekedar mampu menguasai pengetahuan dan teknologi di bidangnya, melainkan juga memiliki soft skills. Dengan pemberian mata kuliah ini, UMSU berharap para lulusannya siap menghadapi pasar tenaga kerja.

Soft skills yang secara ringkas bisa didefinisikan sebagai kepribadian seseorang untuk mengembangkan hubungan-hubungan kemanusiaan mempunyai berbagai aspek. Spencer & Spencer (1993) menyatakan bahwa soft skills memuat beberapa aspek, antara lain: berorientasi pada pencapaian, mempunyai inisiatif, kemampuan memimpin, percaya diri, fleksibel, berorientasi pada pelayanan, kemampuan membangun tim, dan lain sebagainya.

Dari aspek-aspek yang disebutkan Spencer & Spencer diatas, kita melihat bahwa soft skills sangat berorientasi pada pengembangan sisi-sisi kemanusiaan (humanity) dari lulusan perguruan tinggi. Maka itu, komitmen mengembangkan soft skills di perguruan tinggi sejalan dengan Strategi Jangka Panjang pendidikan Tinggi (HELTS) 2003-2010 yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah merumuskan 3 (tiga) kebijakan dasar pengembangan pendidikan tinggi, yaitu daya saing bangsa, otonomi dan desentralisasi, dan kesehatan organisasi.

Untuk pengembangan soft skills ini pula, UMSU pada pekan pertama bulan April 2007 ini telah menyelenggarakan sosialisasi program pengembangan soft skills ini kepada para tenaga didik di lingkungannya. Tujuannya adalah ketika berusaha memperbaiki mutu pendidikan, semua orang harus menyadari bahwa peran dan fungsi tenaga didik sangat menentukan dalam hal ini. Hampir bisa dipastikan, tidak akan ada pendidikan yang bermutu tanpa tenaga didik yang bermutu. Dan UMSU punya komitmen kuat untuk membangun mutu tenaga didik dan lulusan yang bermutu.

Dalam sosialisasi ini makin terlihat bahwa pentingnya segera dilakukan pengembangan soft skills di perguruan tinggi untuk menunjang mutu lulusan perguruan tinggi. Terbangunnya kesadaran untuk mengembangkan softs skills di kalangan para tenaga didik ini tentunya sejalan dengan misi UMSU yang ingin menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, pengabdian dan pembinaan nilai-nilai hidup Islami serta mengembangan kebebesan berfikir ilmiah yang dijiwai dengan semangat ketauhidan.

Mengakhiri tulisan ini, saya ingin menyampaikan bahwa pengembangan soft skills di perguruan tinggi mau tidak mau kini menjadi sebuah keharusan. Dan tentunya semua stakeholders dalam dunia pendidikan harus ikut serta dalam program pengembangan soft skills ini. 

sumber studi kasus: http://komunikasipublik.multiply.com/journal/item/110


OPINI:
Softskill dalam perguruan tinggi juga sangat diperlukan untuk persiapan menuju kerja, daripada hanya hardskill. Selain kita mempraktekan langsung, kita dapat mengetahui didalamnya terdapat apa saja yang kita lakukan. Dan itu akan menjadi pengalaman tersendiri khususnya sebelum kita bekerja.

Individu, Keluarga dan Masyarakat

1. Macam - macam Fungsi Keluarga

            Dalam kehidupan keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan atau tugas yang harus dikerjakan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan oleh tugas yang dilakukan oleh suatu keluarga.

Macam-macam fungsi keluarga:
  1. Fungsi biologis
  2. Fungsi pemeliharaan
  3. Fungsi ekonomi
  4. Fungsi keagamaan
  5. Fungsi social

Secara terbatas fungsi keluarga dalam sosial masyarakat adalah sebagai berikut :
   
    - Menjaga keharmonisan antar sesama.
    - Membuat stabilitas terhadap seluruh aspek kegiatan masyarakat.
    - Menciptakan suasana kebersamaan yang kuat
    - Membantu sesama bagi yang memiliki kesulitan
    - Mengatur perekonomian dalam masyarakat.
    - Memecahkan masalah secara bersama-sama.

2. Pengertian Keluarga

            Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.

Sumber: Ebook MKDU ISD Gunadarma

Studi Kasus

Jakarta - Truth is the most valuable thing we have. Let us economize it (Mark Twain 1835 - 1910).

Apakah ada hubungan krisis dengan kejujuran? Ternyata banyak hubungannya. Bila kita mengikuti berita media dan kajian para ekonom jelaslah bahwa salah satu akar dari krisis ekonomi 2008 ini adalah kejujuran. Bagaimana bisa terjadi? Dan bagaimana kejujuran menangkal krisis?

Kita ingat kembali krisis tahun 2008 berawal dari krisis subprime mortgage di Amerika. Ketika itu banyak kredit perumahan rakyat Amerika yang gagal bayar. Selanjutnya, bagai bola salju krisis subprime mortgage itu meruntuhkan sendi-sendi ekonomi Amerika.

Krisis subprime mortgage terjadi karena kejujuran dibaikan. Sejak awal urutan transaksi tersebut kejujuran sudah dikesampingkan. Kejujuran yang paling awal diabaikan adalah kejujuran terhadap kemampuan atau daya beli.

Kepala keluarga, dalam hal ini individu sebagai konsumen, pekerja, dan calon debitur tidak jujur pada dirinya sendiri. Bahwa ia sebenarnya tidak akan mampu membiayai kredit kepemilikan rumah tersebut.

Bila para calon pengaju kredit tersebut menghitung pendapatan dan pengeluaran bulanannya maka harusnya ia menyimpulkan tidak mampu membeli rumah. Tapi, toh dengan "American dream"-nya ia tetap nekat mengajukan kredit rumah. Kenekatannya itu ternyata didukung pula oleh sistem perbankan di sana.

Bank sewaktu menilai kelayakan kredit calon debitur sudah sadar betul bahwa yang bersangkutan tidak akan mampu membayar. Tapi, toh akhirnya pengajuan kredit itu disetujui dengan berbagai teknik rekayasa keuangan. Istilahnya di sekuritisasi. Ini sama saja membungkus "ketidakjujuran" risiko gagal bayar menjadi layak dan baik-baik saja.

Demi menhindari gagal bayar yang bank sudah tahu sebelumnya hasil sekuritisasi selanjutnya dijual di pasar modal. Kembali lagi berbagai macam teknik rekayasa keuangan dilakukan untuk membungkus ketidakjujuran menjadi sesuatu yang indah dan menjanjikan hasil yang tinggi.

Para investor pun tertipu atau "merelakan dirinya tertipu" dengan janji-janji hasil yang tinggi. Intinya, banyak bisnis, uang, dan sumber daya ekonomi dunia lainnya dipertaruhkan untuk suatu hal yang dibangun atas ketidakjujuran.

Ketika satu ketidakjujuran runtuh yaitu ketika debitur kredit rumah tidak mampu membayar maka semua bangunan yang bertumpu dari ketidakjujuran itu hancur satu krisis menyebabkan krisis yang lain. Demikian seterusnya hingga kondisi ekonomi seperti sekarang ini.

Ketidakjujuran sepertinya sudah menjalar ke seluruh simpul ekonomi dunia. Konsumen tidak jujur dengan daya belinya terus melakukan konsumsi dengan risiko tertimbun utang. Nasabah tidak jujur tentang data-data dengan risiko gagal bayar.

Korporasi tidak jujur dengan kondisi keuangan dan laporannya dengan risiko menyesatkan investor dan masyarakat. Bank tidak jujur dengan pengelolaan simpanan nasabah dengan risiko jatuhnya bank tersebut.

Pemerintah yang tidak jujur dalam membuat kebijakan dengan risiko kebijakan yang menyengsarakan rakyat. Juga, para analis tidak jujur menyampaikan fakta kepada masyarakat dengan risiko menyesatkan. Jadi pantas bila krisis yang kita alami sedemikian hebatnya karena ia adalah buah dari gelembung ketidakjujuran yang sangat besar.

Apakah kita dapat memperbaiki keadaan dengan mengutamakan kejujuran? Mari, kita ingat sepenggal hadis Nabi yang mengatakan, "Sesungguhnya kejujuran itu akan mengantarkan kepada jalan kebaikan ... " (hadis lengkap dapat dilihat pada HR Al Bukhari no 6094 dan Muslim no 2606). Bersandar pada hadis Nabi tersebut krisis kita sekarang pasti dapat diatasi dengan mendorong perilaku jujur para pelaku ekonomi.

Konsumen yang jujur akan menunjukkan demand (baca: kebutuhan dengan daya beli) yang benar. Dengan demikian produsen akan melakukan investasi dan produksi dengan dasar yang benar pula. Bila nasabah bank jujur maka bank akan memberikan kredit dengan dasar informasi yang jujur pula. Demikian seterusnya.

Dalam disiplin ekonomi kita mengenal pasar yang efisien yaitu apabila harga barang-barang yang dijual telah menunjukan semua informasi yang ada sehingga tidak terbias (not biased) menjadi terlalu murah atau terlalu mahal.

Artinya tidak ada informasi yang direkayasa sedemikian rupa sehingga suatu yang buruk terlihat menjadi baik. Pasar yang efisien akan mengarahkan para pelaku dalam pasar untuk mengambil keputusan dengan benar. Apapun pertimbangan pelaku adalah hasil dari informasi jujur dari pasar.

Bila roda ekonomi berputar dengan skema yang demikian maka risiko ekonomi menjadi rendah. Karena, risiko yang muncul adalah risiko bisnis dan operasi saja. Risiko dari penyesatan informasi telah dihilangkan dari mata rantai ekonomi.

Dalam teori ekonomi kita juga memahami bahwa tingkat risiko yang rendah akan menciptakan stabilitas ekonomi yang lebih baik. Stabilitas ekonomi yang baik akan mendorong para pelaku pasar melakukan investasi dan produksi dengan lebih baik. Pada akhirnya akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pula.

Sumber:

Opini:
Sebenarnya kejujuran adalah berasal dari diri, dimana itu mungkin sebagian adalah berasal dari factor kelarga, mungkin keluarga dia bermasalah dsb. Seharusnya krisis bias diatasi asal semua orang berlaku jujur.